Senin, 10 Juni 2013
Susunan Pengurus PRM Giwangan Periode 2010 - 2015
Ketua
Umum : Arif Hartanto, S. Ag.
Ketua
I : Drs. Toto Priyono Bani
Ketua
II : Sunardi, S.IP.
Sekretaris :
1. Ari Widayanto, S. AP. Bendahara : 1. Hartoyo
2. Ali Tarmuzi. 2. Bambang Supriyadi, SE.
3. Supriyadi 3. Susilo Warsito
Seksi Dakwah, Seni dan
Budaya : Seksi Wakaf,
Sarana dan Prasarana:
1. H.
Tengku Muhazaman. 1. H. Ir. Bambang Setiawan.
2. Ahmad
Aniq, S. Ag. 2. H. Muhammad Gufron.
3. Octha
Friza, S. Sn. 3.
Ade Heru
Iswadi, SH.
4. Apri
Utomo. 4. Sutarjo.
5. Abdul
Wakhid. 5. R. Hardi Purnomo.
6. Eko
Wardiyono. 6. Abdul Mutholib.
Seksi
Sosial, Ekonomi dan Kesehatan: Seksi
Kaderisasi:
1.
Suwanto. 1. Suparman.
2.
H. Sigit Harun. 2. Purwanto.
3.
H. Suryanto. 3. Rahmad S, SH.
4.
Ir. HM. Shofanuddin Aljauhari. 4. Sofani.
5. Pargiyatno.
6. Soim.
Sekretaris.
PROGRAM KERJA PRM GIWANGAN 2010 - 2015
No.
|
Majelis
|
Program Kerja
|
Keterangan
|
1.
|
Pendidikan dan Dakwah :
|
1. Pengajian pengurus PRM.
|
Bergilir di musholla/rumah.
|
2. Tadarus Al Quran untuk pengurus PRM.
|
Di BKIA dilanjutkan rapat.
|
||
3. Pengajian Takmir dan Musholla.
|
Bergilir di masjid/musholla.
|
||
4. Kajian/Seminar dg topik yang menarik (dengan format misalnya
seperti yang telah dilaksanakan Forum Lansia
di PIH tahun 2008 yl.
|
Bisa di PIH/tempat lain/dg topik sesuai dinamika
masyarakat.
|
||
5. Pengajian Akbar (bisa dalam rangka PHBI).
|
Digabung dg Baksos.
|
||
6. Monitoring Pengajian Anak-anak dan TPA.
|
Monitoring melibatkan pemuda.
|
||
7. Menyelenggaran Pelatihan-pelatihan :
|
|||
7.1. Perawatan Jenazah.
|
|||
7.2. Kotib
Jumat.
|
|||
7.3.
Muazin.
|
|||
7.4.
Qiroah.
|
|||
7.5. Manajemen Pengelolaan
Pengajian Anak-anak/Taman Pendidikan Al Qur’an.
|
|||
7.6. Pelatihan Teknologi
Informasi/TI untuk pengurus.
|
|||
8. Mengkoordinir
Dai siap kirim ke wilayah.
|
Dimulai dg inventarisir dai &
minimal ramadhan terjun.
|
||
2.
|
Majelis Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan
|
1. Bhakti
sosial, (pengajian,jalan
sehat, makan bersama,pengobatan gratis, pemb. sembako).
|
Tempat
di wilayah ponggalan tempat rumah limasan.
|
2. Mensuport
masjid-mushola untuk menyelenggarakan beasiswa.
|
Dana stimulan Rp 100.000
|
||
3. Mensuport masjid musholla untuk
menyelenggarakan simpan pinjam.
|
|||
4. Pemanfaatan tanah wakaf.
|
|||
4.1. mengelola tanah wakaf PRM untuk ditanami pohon
pisang dengan sistem bagi hasil.
|
Pengelolaan dikerjakan oleh Bp.
Susilo Warsito
|
||
3.
|
Majelis kader
|
1. Mengkoordinir Pelaksanaan
sholat ‘idul fitri.
|
Pelaksanaan oleh AMM
|
2. Mengkoordinir
Pelaksanaan sholat ‘idul adha.
|
Pelaksanaan oleh AMM
|
||
3. Mensuport angkatan muda masjid dan
musholla untuk segera membentuk AMM.
|
19 April sudah terbentuk.
|
||
4. memfasilitasi proses magang
di perusahaan lingkungan giwangan.
|
Perusahaan :
1. Bengkel motor Matahari.
2. Pers konveksi di Malangan
3. Pers Aluminium.
Diagendakan utk buat MOU.
|
||
4
|
Majelis Wakaf , Keharta-bendaan dan Pemanfaatan IT.
|
1. Pemasangan conblock gedung BKIA.
|
|
2. Pasang pagar halaman sisi utara gedung BKIA.
|
Memanfaatkan uang sisa
pembangunan BKIA.
|
||
3. Pemetaan amal
usaha/profil amal usaha Muhammadiyah yang ada di Giwangan.
|
|||
4.
Mendayagunakan milis PRM yang sudah ada untuk mensuport program kerja
PRM.
|
|||
5. Membuat blog untuk PRM
Giwangan.
|
|||
5.
|
Pengurus Harian.
|
1. Melaksanakan kunjungan
ke masjid dan musholla dengan misi :
2.1. Membangun
jaringan dakwah yang solid antar pengurus masjid dan musholla se- Giwangan.
2.2. Perlu
diadakannya silaturrahmi secara periodik antar pengurus masjid dan musholla
dalam bentuk pengajian Takmir Masjid dan Musholla, Kajian, maupun Seminar.
2.3. Karena
beratnya tantangan Dakwah dewasa ini diperlukan upaya untuk meningkatkan
kualitas Pengurus Takmir dan Musholla
melalui serangkaian pelatihan-pelatihan.
2.4. Sosialisasi program PRM Tahun 2009.
|
Februari Al Iklas mrican
Maret At Taqwa Pemukti
April Baiturrahman
Mei At Ta’awun Ngaglik
Juni Panti Wreda
Juli Al Ma’ruf
Agustut Kawulo Gusti
Oktobr Nurul Huda malang
Novbr Al Hijrah
Desemb mushl baru ponggln
|
3. Merealisasikan pembuatan Kartu Tanda Ang-gota Muhammadiyah untuk
pengurus PRM secara kolektif.
|
Mei sudah ngirim berkas.
|
||
4. Menghimpun
dana melalui donatur tetap,
dilengkapi dengan kartu donatur.
|
Setiap bulan ditarik
|
Pimpinan
Ranting Muhammadiyah Giwangan
Minggu, 09 Juni 2013
Tabligh Akbar PRM GIWANGAN
Tabligh Akbar yang diadakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Giwangan, yang bekerjasama dengan seluruh takmir masjid dan mushola se-ponggalan dihadiri lebih dari 600 jama'ah, mulai dari anak-anak hingga orang tua (sepuh), dengan semangat yangg luar biasa. dalam pengajian ini panitia menyediakan banyak dorprize, seperti mesin cuci, rice cooker, kompor gas, vacum cleaner, dll.
kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah antar jama'ah dan menampilkan kreatifitas para santri TK Aisyiyah Bustanul Anfal (ABA), pak Arif Hartanto selaku ketua Ranting Muhammadiyah Giwangan dalam sambutanya mengatakan " Tujuan di adakannya pengajian akbar ini adalah untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah antar jama'ah masjid dan mushola yang ada di ponggalan, dan untuk menampilkan kreatifitas santri TK ABA yang merupakan generasi penerus ponggalan serta dimohon keikhlaannya secara materil guna pembangunan TK ABA Ponggalan yang merupakan sarana peningkatan pendidikan bagi generasi penerus masyarakat ponggalan".
Didalam menciptakan generasi penerus yang berkarakter, bukan hanya keluarga dan masyarakat yang mempunyai peran penting, tapi juga sekolah mempunyai peranan yang sangat penting. TK ABA ponggalan sebagai tempat pendidikan yang dasar-dasar pendidikannya mencontoh pada apa yang telah dicontohkan oleh Rosulullah S.A.W, masih dalam proses pengembangan. Dasar pendidikan mencontoh rosul adalah agar anak didik bisa mempunyai akhlak seperti Rosulullah S.A.W. yang merupakan tauladan bagi umat islam.. Ibu Rahayu selaku Kepala sekolah TK ABA mengatakan " mulai hari ini TK ABA siap menerima siswa didik baru tahun 2013/2014, degan umur minimal aak yang mendaftar adalah 2,5 tahun, TK ABA menjamin dalam waktu tiga bulan, anak didik mengalami perubahan menjadi anak yang semakin baik dan santun serta bisa membaca iqro".
kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah antar jama'ah dan menampilkan kreatifitas para santri TK Aisyiyah Bustanul Anfal (ABA), pak Arif Hartanto selaku ketua Ranting Muhammadiyah Giwangan dalam sambutanya mengatakan " Tujuan di adakannya pengajian akbar ini adalah untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah antar jama'ah masjid dan mushola yang ada di ponggalan, dan untuk menampilkan kreatifitas santri TK ABA yang merupakan generasi penerus ponggalan serta dimohon keikhlaannya secara materil guna pembangunan TK ABA Ponggalan yang merupakan sarana peningkatan pendidikan bagi generasi penerus masyarakat ponggalan".
Didalam menciptakan generasi penerus yang berkarakter, bukan hanya keluarga dan masyarakat yang mempunyai peran penting, tapi juga sekolah mempunyai peranan yang sangat penting. TK ABA ponggalan sebagai tempat pendidikan yang dasar-dasar pendidikannya mencontoh pada apa yang telah dicontohkan oleh Rosulullah S.A.W, masih dalam proses pengembangan. Dasar pendidikan mencontoh rosul adalah agar anak didik bisa mempunyai akhlak seperti Rosulullah S.A.W. yang merupakan tauladan bagi umat islam.. Ibu Rahayu selaku Kepala sekolah TK ABA mengatakan " mulai hari ini TK ABA siap menerima siswa didik baru tahun 2013/2014, degan umur minimal aak yang mendaftar adalah 2,5 tahun, TK ABA menjamin dalam waktu tiga bulan, anak didik mengalami perubahan menjadi anak yang semakin baik dan santun serta bisa membaca iqro".
Jumat, 07 Juni 2013
Ciri-ciri Akhlak Dalam Islam
Ketahuilah bahwa akhlak menempati posisi penting dalam ajaran Islam. Hal tersebut dijelaskan di dalam hadis dari Abu Hurairah;
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan ahlak” (HR. Imam Baihaqi)
Apa sebenarnya akhlak itu? Kata ‘akhlak’ berasal dari bahasa Arabakhlâq. Kata tersebut merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabi’at. Kata ‘akhlak’ juga berasal kata khalaqa yang artinya menciptakan. Seakar dengan katakhâliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Maka secara tidak langsung akhlak merupakan cerminan dari fitrah penciptaan manusia. Fitrah artinya suci, bersih, murni, maka akhlak menghendaki adanya kemurnian, kebersihan dari berbagai macam keburukan sebagaimana asal penciptaan manusia.
Secara istilah, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. menjelaskan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar. Dari definisi tersebut akhlak dapat dipahami sebagai perbuatan yang dikerjakan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan (habit).
Apa fungsi akhlak dalam Islam? Akhlak berfungsi sebagai inti keimanan seseorang. Ketika Rasulullah saw. ditanya mengenai iman, beliau menjawab sesungguhnya iman adalah akhlak yang baik dan orang yang terbaik diantara manusia adalah yang terbaik akhlaknya.
عَنْ أَبِيْ أَمَامَةَ : عَنِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : إِنَّ مِنَ اْلأِيْمَانِ حُسْنُ اْلخُلُقِ وَأَفْضَلُكُمْ إِيْمَانًا أَحْسَنُكُمْ خُلقًا
“Dari Abi Amâmah: Dari Nabi saw berkata: “Sesungguhnya (inti) iman adalah akhlak yang baik, yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” (HR. Tabrani dalam Kitab Mu’jam Al-Kabîr).
Fungsi akhlak, selain yang disebutkan di atas, adalah sebagai faktor yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga sebagaimana hadis berikut;
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ النَّبِيَ صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَنْ أَكْثَرَ مَا يَدْخُلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ قَالَ : التَقْوَىْ وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ وَ سُئِلَ عَنْ أَكْثَرَ مَا يَدْخُلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ : الأَجْوِفَانِ اْلفَمُ وَ اْلفَرْجُ
“Dari Abu Hurairah ra. berkata, “Rasulullah saw. ditanya mengenai apa-apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, lalu beliau menjawab: taqwa dan akhlak yang baik, dan beliau ditanya lagi mengenai apa-apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka, maka beliau mengatakan: yakni orang yang tidak dapat menjaga mulut dan farjinya.” (HR. Al-Hakim dalam Kitab Mustadrak)
Lantas apa ciri-ciri akhlak? Karakteristik akhlak Islam sebagai berikut;
Tolak ukur baik dan buruknya akhlak adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah
Akhlak dalam Islam berbeda dengan moral dan etika. Dalam akhlak, tolak ukur baik dan buruknya disandarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bukan dari pemikiran, meskipun tidak menutup kemungkinan akhlak dapat dirasionalkan hikmah dan manfaatnya. Sementara etika ukuran baik dan buruknya disandarkan pada pemikiran, sementara moral tolak ukurnya disandarkan pada kebiasaan masyarakat.
Berlaku universal
Ciri akhlak selanjutnya adalah berlaku universal, artinya akhlak Islam dapat diterapkan kapan dan dimana saja. Dalam bahasa lainnya shâlih likulli zamân wa al-makân. Hal tersebut tidak lain karena ajaran Al-Qur’an berlaku universal, sehingga perintah-perintahnya berlaku secara universal juga. Kalau Islam diyakini sebagai rahmat untuk semesta alam, maka perintahnya pasti berdampak positif bila diterapkan dimana saja. Berbeda dari moral dan etika, keduanya berlaku temporal, bahkan lokal. Kadang di sebuah tempat sesuai, namun di tempat lain tidak sesuai.
Sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan
Ciri akhlak berikutnya adalah tidak pernah bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan cenderung menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Kalau nilai-nilai kemanusiaan ukurannya adalah HAM, maka sesungguhnya Islam sejak dulu, jauh sebelum HAM itu terbentuk sudah melaksanakan HAM. Sebagai contoh kebebasan beragama. Islam sudah menegaskannya dalam Al-Qur’an, “jika kamu ingin beriman, berimanlah. Jika kau ingin kafir maka kafirlah.”Dalam ayat yang lain juga dijelaskan, “tidak ada paksaan dalam beragama….” Meskipun tidak ada paksaan, manusia diberi kemampuan akal untuk memilih dan memilah mana di antara agama-agama yang ada itu yang benar. Maka ayat tersebut dilanjutkan, “sesungguhnya sudah jelas mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah.”
Contoh lainnya adalah kebebasan berpendapat dan memilih. Dalam Islam kebebasan berpendapat sangat dianjurkan. Islam hanya mengatur etika berpendapat, tidak mengekang atau menghalang-halangi, sehingga pendapat yang dikeluarkan seseorang tidak asal, dan menggunakan cara yang baik. Kadang-kadang pendapat yang baik ditolak, lantaran cara penyampaiannya tidak baik. Begitu juga sebaliknya pendapat yang buruk dapat diterima, lantaran menggunakan cara yang baik. Maka dari itu Rasulullah menegaskan;
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآَخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah (berpendapatlah) yang baik, kalau tidak bisa, lebih baik diam.” (HR. Muslim)
Islam membebaskan manusia untuk memilih pendapat apapun, namun Islam memberi batasan etika cara memilih pendapat. Dijelaskan dalam Al-Qur’an, “orang-orang yang mendengarkan pendapat, lalu memilih pendapat yang terbaik, maka mereka itulah yang mendapatkan petunjuk. Mereka itulah yang disebut orang-orang yang berakal.” Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa memilih boleh tapi tidak asal.
Dari contoh-contoh di atas jelas sekali bahwa Islam tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Akhlak dapat dijadikan parameter (cermin) keimanan seseorang
Akhlak dalam Islam selalu berhubungan dengan iman. Bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan. Dalam Al-Qur’an kata iman dan amal shaleh disebutkan berbarengan sebanyak 50 kali. Dalam hadis pun bentuk-bentuk perbuatan baik selalu dikaitkan dengan iman. Misal saja malu sebagian dari iman. Kebersihan sebagian dari iman. Berbuat baik kepada tamu, tetangga dan berkata yang baik merupakan karakter orang beriman. Dari contoh-contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa iman tanpa amal soleh tidak ada artinya. Amal soleh tanpa iman akan sia-sia. Sehingga amal soleh bagi seorang muslim menjadi parameter keimanan, kKeduanya berbanding lurus.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Ajaran Islam adalah ajaran yang paling sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak sekali bukti ilmiah yang menggambarkan hal ini. Belakangan penelitian-penelitian kontemporer di Eropa menunjukkan hal yang menakjubkan, sebagai contoh dalam penelitian yang dilakukan Neal Krause. Ia menemukan bahwa orang yang suka mendoakan orang lain berdampak mengurangi kesusahan kesehatan di masa tua. Ternyata hal ini sesuai dengan perintah Nabi yang menganjurkan mendoakan orang lain tanpa perlu diketahui siapa yang didoakan.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَسْرَعَ الدُّعَاءِ إِجَابَةً دَعْوَةُ غَائِبٍ لِغَائِبٍ
Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya do’a yang paling cepat dikabulkan adalah do’a orang yang ghaib (tidak hadir) untuk saudaranya yang tidak hadir.” (HR. Abu Dawud)
Penelitian lainnya juga menjelaskan bahwa remaja yang suka memberi dapat mengurangi resiko depresi dan bunuh diri. Hal ini sesuai dengan perintah Nabi yang menjelaskan bahwa bersilahturahmi dapat memperpanjang umur.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Dari Anas bin Malik dia berkata; Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, atau ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Muslim)
Dua contoh di atas menjadi bukti bahwa ajaran Islam, termasuk di dalamnya akhlak, ternyata sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis: Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I (Dosen Studi Islam di Univ. Ahmad Dahlan, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY)
Langganan:
Postingan (Atom)